HOTS ( Higher order Thinking Skill ) adalah Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018.
Model-Model Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill)
Upaya dalam peningkatan kualitas peserta didik salah satunya dilakukan oleh guru yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dengan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk para siswa didik.
Desain peningkatan kualitas pembelajaran ini merupakan upaya peningkatan kualitas peserta didik yang pada akhirnya meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi.
Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence).
Keterampilan Higher Order Thinking Skill (HOTS) ini bisa dipicu oleh empat kondisi diantaraya adalah :
a ) Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
b ) Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
c ) Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
d ) Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Selain model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, para pengajar atau guru juga diperbolehkan mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang lain, seperti Cooperative Learning yang mempunyai berbagai metode seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS), dan lainnya.
Hubungan antara pembelajaran HOTS dengan soal HOTS
Pembelajaran HOTS merupakan langkah proses untuk melatih, membiasakan , dan membentuk pola pikir tingkat tinggi. Sedangkan soal HOTS merupakan soal-soal yang dikemas untuk menguji tingkat kemampuan berpikir HOTS bagi siswa.
Dengan demikian, jangan pernah melakukan ujian menggunakan soal HOTS apabila siswa belum atau tidak pernah belajar dengan model pembelajaran HOTS.
Mengenal dan Memahami Metode Pembelajaran HOTS